Iklan-Iklan
Seks Oral Tidak Aman
Mungkin hubungan seks yang Anda perkirakan aman, belakangan terungkap ternyata tidak ada yang 100% menghindarkan Anda dari perangkap kanker. Belakangan berkembang kabar bahwa prevalensi kanker batang tenggorok pada orang usia 30-an dan 40-an dikaitkan dengan seks oral, human papillomavirus (HPV) dan kanker mulut.
Para peneliti di Johns Hopkins mempublikasikan studinya di Journal of Clinical Oncology pada Februari lalu, bahwa antara tahun 1973 dan 2004 kejadian kanker mulut terkait HPV di antara orang berusia 40-an meningkat hamper dua kali lipat. Sekarang ini lebih dari 34.000 orang mengidap kanker mulut dan 39% dari kasus tersebut dikaitkan dengan HPV, menurut data American Cancer Society.
Kita tahu bahwa HPV dapat diobati tanpa harus menjadi tumor. Para ilmuwan juga sekarang mengetahui bahwa virus tersebut dapat menular melalui kontak langsung dan tidak menyimpang dari lokasi dimana virus ditularkan. Sementara HPV tidak masuk ke aliran darah, namun sel-sel sehat yang terkena virus tersebut tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri.
Para ilmuwan sekarang menyelidiki kemungkinan HPV dapat diteruskan lewat air liur dengan cara mudah, misalnya dengan cara berbagi sendok atau gelas bekas pakai, jadi tidak melulu ditularkan melalui hubungan seksual.
Dalam pada itu, kita seolah diingatkan oleh komunitas medis mengenai meningkatnya risiko seks oral. Meskipun laki-laki peluangnya 35% terkena HPV yang akan berkembang menjadi kanker mulut, namun masalah kesehatan ini tak bisa diabaikan begitu saja pada kaum perempuan.
Tidak mengejutkan bahwa para peneliti mengatakan faktor risiko utama adalah banyaknya pasangan seksual. Hanya butuh masa keintiman yang singkat seseorang terkena HPV menularkan virus tersebut kepada pasangannya. Jelas sudah, semakin banyak pasangan seks yang Anda punya, maka peluang terinfeksi virus HPV juga makin besar.
Orang sering beranggapan bahwa kanker mulut akibat infeksi HPV sering menimpa mereka yang berusia matang, perokok dan berhaya hidup tidak sehat. Namun belakangan diketahui perempuan 30-an banyak yang terkena kanker mulut, padahal gaya hidupnya sehat, rajin olahraga dan tidak merokok. Jadi Anda yang merasa tekah menerapkan gaya hidup sehat, bisa saja terkena, karena faktor yang tidak diketahui sebelumnya. Seram? Ya.
Laporan yang berkembang membuat nyali kita makin ciut. Sejumlah studi menunjukkan lebih banyak anak remaja meyakini seks oral jauh lebih aman dibandingkan seks melalui vagina. Dilaporkan kian banyak gadis melakukan seks oral berganti-ganti pasangan, karena alasan 'lebih aman' itu.
Bagaimana menghindarkan diri dari HPV, juga ancaman kanker tenggrokan? Lakukan vaksinasi, selain tentu harus lebih waspada mengenai perilaku seksual itu sendiri. Perlu juga dilakukan edukasi mengenai pentingnya memahami konsekuensi melakukan seks (vaginal atau oral) sejak dini berikut risikonya.
Sumber : www.hidupgaya.com


0 komentar: